- Home »
- Perempuan II
Unknown
On Saturday, 12 January 2013
Senjakala menyapu
Dan angin bertiup kejam
Dia,
perempuan itu
kupandangi tubuhnya
Wajahnya sayu nampak lelah
Matanya berteriak
hendak menunggu sesuatu
Apa kiranya ditunggu?
Kupandangi perempuan itu,
tetes air matanya jatuh
hancur beserta hatinya
Memang kemarau hendak datang
tetapi ilalang mengering
mendahului
Juga burung-burung
mengapa tak lagi suka bernyanyi
mengabarkan kejujuran
di antara keragu-raguan
Dingin angin makin kejam,
perempuan itu
tetapi meratapi nasibnya
Apa kiranya yang menjadi-jadi
dalam benak
dan jiwanya yang suci?
Untuk perempuan itu
Janganlah bersedih
Aku tak sampai hati
Jangan biarkan bungamu
hanya sekedar mekar
layu terhempas berhamburan
Dengarkan kupu-kupu berdoa:
Ya Allah Yang Maha Pengasih...
Semoga Engkau ringankan deritanya
Berikan dia kekuatan
Berikan dia petunjuk
Semoga Engkau berikan beribu-ribu kebaikan
Malam hampir datang
maka perempuan itu berpulang
dalam lindungan Ilahi....
Dan angin bertiup kejam
Dia,
perempuan itu
kupandangi tubuhnya
Wajahnya sayu nampak lelah
Matanya berteriak
hendak menunggu sesuatu
Apa kiranya ditunggu?
Kupandangi perempuan itu,
tetes air matanya jatuh
hancur beserta hatinya
Memang kemarau hendak datang
tetapi ilalang mengering
mendahului
Juga burung-burung
mengapa tak lagi suka bernyanyi
mengabarkan kejujuran
di antara keragu-raguan
Dingin angin makin kejam,
perempuan itu
tetapi meratapi nasibnya
Apa kiranya yang menjadi-jadi
dalam benak
dan jiwanya yang suci?
Untuk perempuan itu
Janganlah bersedih
Aku tak sampai hati
Jangan biarkan bungamu
hanya sekedar mekar
layu terhempas berhamburan
Dengarkan kupu-kupu berdoa:
Ya Allah Yang Maha Pengasih...
Semoga Engkau ringankan deritanya
Berikan dia kekuatan
Berikan dia petunjuk
Semoga Engkau berikan beribu-ribu kebaikan
Malam hampir datang
maka perempuan itu berpulang
dalam lindungan Ilahi....